Ini beda ODP, PDP, dan Suspect Virus Corona


Saat mengikuti pemberitaan seputar infeksi virus corona, kamu pasti sering mendengar istilah ODP, PDP, dan Suspect. Sudah tahu perbedaan dari istilah - istilah tersebut? Sebelum seseorang dinyatakan positif terinfeksi virus Covid-19, mereka umumnya akan masuk kedalam salah satu ketiga kelompok ini.
Menurut Dr. Panji Hadisoemarto, M.P.H dosen Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, menjelaskan definisi ketiga istilah tersebut berdasarkan yang tercantum di buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Kementerian Kesehatan RI yang telah direvisi dua kali, dengan edisi ketiga terbit pada tanggal 16 Maret 2020 sebagai berikut:


1. ODP

ODP adalah singkatan dari orang dalam pemantauan. Orang akan dikatan masuk dalam kategori ODP apabila mereka memiliki gejala seperti demam atau gangguang saluran pernapasan ringan, dan pernah mengunjungi atau tinggal di daerah yang diketahui merupakan daerah penuluran virus. Selain itu, bisa juga orang sehat yang pernah kontak erat dengan pasien kasus terkonfirmasi Covid-19.


2. PDP

PDP adalah singkatan dari Pasien dalam pengawasan. Mereka yang memiliki gejala demam dan gangguan saluran pernapasan berat atau ringan, serta pernah berkunjung ke atau tinggal di daerah yang diketahui merupakan daerah penularan Covid-19 dikategorikan ke dalam PDP. Tidak hanya itu, PDP juga memiliki indikasi atau pernah kontak langsung dengan kasus yang terkonfirmasi Covid-19. Orang yang masuk ke dalam kategori ini sudah dirawat oleh tenaga kesehatan atau menjadi pasien.

3. Suspect

Sementara itu, suspect corona adalah orang yang diduga kuat terjangkit infeksi Covid-19, dengan menunjukkan gejala virus corona dan pernah melakukan kontak dekat dengan pasien positif corona. Pasien yang masuk dalam kategori ini akan diperiksa menggunakan dua metode, yaitu Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Genome Sequencing. Pemeriksaan ini akan dilakukan untuk melihat status infeksi corona di tubuh suspect tersebut: positif atau negatif.


Jika bukan salah satu dari ketiganya, apa yang harus dilakukan selama pandemi corona?


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengeluarkan protokol kesehatan yang bisa kamu lakukan untuk mengantisipasi penyebaran infeksi virus corona dengan mengikuti langkah-langkah berikut:


• Jika sakit

Bagi kamu yang merasa kurang sehat dan mengalami demam 38°C dan batuk atau pilek, istirahatlah yang cukup di rumah dan bila perlu minum obat. Jika keluhan tidak kunjung reda dan mulai muncul sesak napas, segera berobat ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat. Saat akan berobat ke faskes gunakanlah masker selama di perjalanan dan selama menunggu giliran diperiksa dokter. Apabila tidak memiliki masker, ikuti etika batuk dan bersin yang benar, yaitu dengan tidak menutup mulut menggunakan telapak tangan melainkan dengan siku bagian dalam. Usahakan untuk tidak menggunakan transportasi umum. Setelah pemeriksaan, jika ternyata tidak memenuhi kriteria sebagai suspect Covid-19, kamu akan dirawat sesuai kondisi penyakit yang diderita. Sementara itu, apabila kamu memenuhi kriteria untuk masuk sebagai suspect Covid-19, maka petugas akan merujuk ke rumah sakit rujukan yang telah ditunjuk pemerintah dan urutan langkah penanganan seperti berikut:

1. Suspect Covid-19 akan diantar ke rumah sakit rujukan menggunakan ambulan dari faskes terkait, didampingi oleh petugas yang menggunakan alat pelindung diri (APD).

2. Di rumah sakit rujukan, petugas akan mengambil sampel untuk pemeriksaan laboratorium dan melakukan isolasi.

3. Sampel tersebut akan dikirim ke laboratorium dan hasil akan keluar 24 jam setelah pemeriksaan dilakukan.

4. Jika hasilnya positif, maka kamu akan dinyatakan sebagai penderita Covid-19. Lalu, selama dirawat sampel akan diambil setiap hari. Kamu akan dinyatakan sembuh apabila hasil pemeriksaan sampel sudah negatif selama dua kali berturut-turut.

5. Jika hasilnya negatif, kamu akan dirawat sesuai dengan penyebab penyakit.

 


• Jika tidak sakit

Jika kamu merasa sehat tapi pernah melakukan perjalanan ke negara dengan banyak warga yang terjangkit Covid-19 atau merasa pernah berkontak dengan pasien positif Covid-19, segera hubungi hotline corona di 119 ext.9 untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut. Status ODP, PDP, dan suspect memang bisa didapatkan selain karena peran pemerintah yang terus melakukan pelacakan. Namun sebagai masyarakat, kita juga harus senantiasa aktif memeriksakan diri dan melaporkan apabila merasakan gejala Covid-19. Jangan sampai kita menjadi carrier (individu pembawa virus) yang menularkan ke orang-orang sekitar tanpa disadari. Kesadaran untuk terus menjaga kebersihan dengan rajin mencuci tangan dan tidak menyentuh wajah, meski terlihat sederhana, tapi merupakan langkah penting agar penyebaran penyakit ini bisa ditekan.

 

Selain itu pemerintah terus menyuarakan agar kita semua melakukan social distancing atau menjaga jarak sosial yaitu dengan mengurangi mobilitas dari satu tempat ke tempat lain, menjaga jarak dan mengurangi kerumunan orang, kebijakan belajar dari rumah, bekerja dari rumah. Sehingga menciptakan ruang atau jarak antara satu orang dengan orang lain sehingga menghilangkan rute transmisi virus. Dengan cara ini jumlah orang terinfeksi virus bisa ditekan walaupun tidak bisa menghilangkan virus. Dengan cara ini berarti kita semua ikut berpartisipasi melawan pandemi. Banyak hal bisa kita lakukan di rumah seperti bekerja, belajar atau bahkan berbelanja. Hanya dengan klik DISINI kamu bisa mendapatkan barang-barang kebutuhan sehari-hari hanya dengan diam di rumah.

 

Sumber : Putri, Nina Hertiwi. 2020. Sering Muncul di Berita, Apa Beda ODP, PDP, dan Suspect Virus Corona? website : https://www.sehatq.com/artikel/sering-muncul-di-berita-apa-beda-odp-pdp-dan-suspect-virus-corona
Pranita, Ellyvon. 2020. Tentang Virus Corona Covid-19, Apa Itu Istilah ODP, PDP, dan Suspek? website : https://www.kompas.com/sains/read/2020/03/19/120200123/tentang-virus-corona-covid-19-apa-itu-istilah-odp-pdp-dan-suspek?page=1

 

Copyright © 2018 Yogya Group. All rights reserved. Syarat & Ketentuan | Kebijakan Privasi