;

Pentingnya Zat Besi untuk MPASI

Fakta Unik 16/10/2025

Pentingnya zat besi dalam Makanan Pendamping ASI (MPASI) sangatlah krusial dan harus menjadi prioritas utama. Ketika si Kecil memasuki usia 6 bulan, cadangan zat besi yang didapatkan sejak masa kehamilan mulai menipis, sementara kandungan zat besi dalam ASI saja tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan harian yang meningkat.

Memasuki usia 6 bulan, kebutuhan zat besi si Kecil meningkat pesat. Kekurangan zat besi pada bayi bisa mengakibatkan anemia, yaitu kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah. Bila kondisi ini dialami anak di bawah usia 2 tahun, maka bisa berdampak negatif pada kecerdasan, perilaku, dan kamampuan motoriknya. Oleh karena itu, memenuhi kebutuhan zat besi si Kecil sangatlah penting dilakukan. 

Berikut adalah fakta mengenai pentingnya zat besi untuk MPASI :

1. Kebutuhan Zat Besi Melonjak di Usia 6 Bulan

Dilihat dalam tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2019, kebutuhan zat besi bayi sesuai usianya adalah sebagai berikut :

  • Usia 0 - 5 bulan : 0,3 mg per hari
  • Usia 6 - 11 bulan : 11 mg per hari

ASI hanya mampu memenuhi sekitar 0,3 mg zat besi per hari. Oleh karena itu, pada usia 6 - 11 bulan ini bayi membutuhkan tambahan zat besi dari MPASI.

2. Peran Vital Zat Besi dalam Tubuh Bayi

Zat besi memiliki fungsi fundamental yang menunjang seluruh aspek tumbuh kembang si Kecil :

  • Zat besi adalah komponen utama hemoglobin, protein dalam sel darah merah bertugas mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan dan organ tubuh, termasuk otak.
  • Zat besi berperan dalam membentuk myelin, lapisan pelindung di sekitar saraf. Kecukupan zat besi sangat menentukan kemampuan belajar, memori, pemprosesan informasi, dan keterampilan bahasa bayi di masa depan. 
  • Zat besi dibutuhkan untuk pembentukan sel imun, terutama limfosit, yang berperan melawan kuman dan infeksi. Kekurangan zat besi membuat bayi rentan sakit.
  • Zat besi merupakan sumber energi bagi otot. Kekurangan zat besi menyebabkan bayi lesu, lemas, dan kurang aktif secara fisik, menghambat perkembangan motorik kasar dan halus.

3. Dampak Kekurangan Zat Besi

Defisiensi zat besi yang tidak tertangani pada masa MPASI dapat memiliki dampak negatif yang bersifat jangka panjang dan bahkan permanen :

  • Anemia : Wajah, kulit, gusi dan kelopak mata bawah terlihat pucat, lemas, dan sering tidur berlebihan.
  • Gangguan Kognitif : Bayi lebih lambat merespons, sulit mengendalikan diri (rewel / mudah marah), dan kesulitan dalam perkembangan bicara dan belajar.
  • Pertumbuhan terhambat : Berat badan sulit naik atau pertumbuhan melambat. Kekurangan zat besi berisiko menjadi salah satu faktor penyebab stunting.
  • Penurunan Imunitas : Bayi rentan terhadap infeksi berulang (batuk, pilek, diare), Karena sistem imunnya melemah.

4. Cara Memenuhi Kebutuhan Zat Besi Melalui MPASI

a. Prioritaskan Sumber Protein Hewani (Zat Besi Heme)

  • Zat Besi Heme (zat besi dari hewani) memiliki tingkat penyerapan yang jauh lebih tinggi (sekitar 23%) dibandingkan zat besi nabati (3-8%).
  • Pilihan Terbaik untuk dikonsumsi : Hati ayam, hati sapi, daging sapi tanpa lemak, daging ayam, ikan, dan telur.
  • Berikan makanan tinggi zat besi hewani minimal dua kali sehari.

b. Kombinasikan dengan Vitamin C

Vitamin C dapat membantu penyerapan zat besi oleh tubuh menjadi lebih baik. Beberapa makanan mengandung vitamin C yang dianjurkan adalah jeruk, tomat, paprika, stroberi.

c. Hindari Penghambat Penyerapan Zat Besi

Hindari memberikan susu sapi atau teh bersamaan dengan waktu makan MPASI, karena kandungan kalsium dan tanin di dalamnya dapat menghambat penyerapan zat besi.


Karena zat besi merupakan salah satu nutrisi penting bagi kesehatan dan tumbuh kembangnya si Kecil, maka bunda perlu memastikan kebutuhan zat besi si Kecil tercukupi dengan baik. Namun, jika Si Kecil berisiko mengalami kekurangan zat besi, misalnya karena susah makan, Bunda disarankan untuk memeriksakannya ke dokter. Semoga bermanfaat!



Waiting for action...