Waspada Virus OMICRON Makin Meningkat!

Jumlah kasus infeksi virus corona varian Omicron di dalam negeri semakin bertambah. Apalagi varian Omicron dikenal lebih cepat menyebar jika dibandingkan dengan varian Delta. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi menyatakan mayoritas penularan didominasi pelaku perjalanan luar negeri. Sebagian besar pasien memiliki kondisi ringan dan tanpa gejala. Gejala paling banyak adalah batuk dan pilek.

Per 7 Januari 2022, Kementerian Kesehatan mengonfirmasi jumlah kasus Omicron di Indonesia ada sekitar 318 kasus terdiri dari 295 kasus imported case dan 23 kasus transmisi lokal. Sebagian besar kasus terkonfirmasi telah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap, sekitar 99% kasus yang dikarantina memiliki gejala ringan, yaitu hanya batuk, pilek dan demam. Walaupun memiliki gejala yang ringan, masyarakat dihimbau untuk terus meningkatkan kewaspadaan guna menghindari penularan virus Covid-19 varian Omicron.

Lalu apa saja cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan dan apabila sudah terkonfirmasi terpapar varian Omicron? Berikut adalah ulasannya yang di anjurkan oleh WHO yang mimin lansir dari beberapa sumber.

 

Pencegahan lakukan 5M

1. Mencuci Tangan
Mencuci tangan dengan rutin merupakan salah satu protokol kesehatan 5M yang paling pertama terlihat efektifitasnya. Ini sangat berguna demi menjaga penularan virus corona. Agar hasilnya maksimal, disarankan mencuci tangan setidaknya selama 20 detik lamanya dengan air bersih mengalir dan sabun. Lakukan hal ini sesering mungkin utamanya saat kamu sedang :

  • Sebelum menyentuh makanan
  • Setelah menggunakan toilet
  • Setelah menutup hidung saat batuk dan bersin
  • Setelah beraktivitas di luar ruangan


2. Memakai Masker
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut jika penggunaan masker hanya dilakukan untuk orang terserang penyakit, bukan orang sehat. Namun kenyataannya pandemi yang tak kunjung usai dan terus memakan korban membuat masker menjadi salah satu hal wajib yang digunakan untuk seluruh lapisan masyarakat.

3. Menjaga Jarak
Menteri Kesehatan RI dalam "Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum Dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian COVID-19.” memberikan sebuah aturan terkait hal tersebut. Aturan ini mengharuskan tiap orang menjaga jarak setidaknya sejauh 1 meter dengan orang lain demi menjaga paparan droplets dari orang batuk, bersin atau berbicara. Sebaiknya kamu harus hindari kerumunan, tempat ramai dan juga desakan.

4. Menjauhi Kerumunan
Tidak hanya tiga hal di atas, menjauhi kerumunan juga menjadi salah satu protokol kesehatan yang wajib. Menurut Kemenkes RI, masyarakat diminta untuk menjauhi kerumunan saat berada di luar rumah. Semakin banyak dan sering bertemu seseorang, maka kemungkinan terinfeksi virus juga semakin tinggi pula.

5. Mengurangi Mobilitas
Semakin banyak menghabiskan waktu di luar rumah, semakin tinggi pula risiko tubuh terkena paparan. Maka dari itu, apabila tidak ada keperluan yang mendesak tetaplah berada di rumah saja.

 


Lakukan ini jika sudah terpapar virus Omicron :

1. Mengisolasi diri
Lakukan isolasi diri sesegera mungkin, bahkan jika tidak bergejala sekalipun minimal isolasi mandiri selama 10 hari setelah positif terpapar virus.

2. Lindungi orang lain
Sebisa mungkin tetaplah di ruangan tertentu dan jauh dari orang lain dan hewan peliharaan. Jika memungkinkan menggunakan kamar mandi terpisah. Jika ingin berkomunikasi dengan orang rumah atau hewan peliharaan pakailah masker. Jangan lupa buka pintu atau jendela untuk meningkatkan ventilasi.

3. Informasikan orang yang sempat kontak
CDC merekomendasikan untuk memberi tahu orang yang pernah kontak erat selama periode 24 jam. Kontak erat diartikan sebagai orang yang berbincang selama 15 menit atau lebih dalam jarak enam kaki.

4. Konsultasi dengan dokter
Menurut CDC, kebanyakan orang yang tertular varian omicron mengalami gejala ringan dan dapat pulih sendiri di rumah. Tetapi para ahli menyarankan untuk tetap berkonsultasi dengan dokter tentang pengobatan potensial untuk meredakan gejala. Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) baru-baru ini menyetujui Paxlovid, obat antivirus yang menurut uji klinis mengurangi risiko rawat inap pasien yang tidak divaksinasi hingga 88 persen.

5. Tetap waspada dengan gejala baru
Segeralah mencari perawatan medis darurat jika mengalami kesulitan bernapas, rasa sakit atau tekanan yang terus-menerus di dada, kebingungan, area bibir dan kulit kuku terlihat pucat dan berwarna biru.


Jangan lupa untuk selalu mengosumsi makanan sehat dan bergizi, istirahat cukup, rutin berolahraga dan mengonsumsi vitamin. Semoga bermanfaat!

 

 

Tampilkan Susun Daftar

8 Items

per page
Set Descending Direction
Tampilkan Susun Daftar

8 Items

per page
Set Descending Direction
Copyright © 2018 Yogya Group. All rights reserved. Syarat & Ketentuan | Kebijakan Privasi