;

Beda Beras Premium dan Beras Oplosan

Tips Pintar 24/07/2025

Beras merupakan kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Namun tidak semua beras yang dijual di pasaran aman dan berkualitas. Apalagi belakangan ini ramai di media mengenai temuan beras oplosan di pasaran. Praktik curang ini membuat banyak konsumen waswas karena mereka khawatir mendapatkan beras yang tidak layak konsumsi dan menimbulkan gangguan kesehatan. Lantas bagaimana mengenali dan membedakan antara beras premium dan beras oplosan?

Nah, berikut tips sederhana yang bisa dilakukan :

Beras Premium

Beras premium adalah beras dengan kualitas terbaik yang dihasilkan dari proses seleksi dan pengolahan yang cermat. Beras ini memenuhi standar mutu tertentu yang menjamin kualitasnya.

Ciri-ciri Beras Premium:

  • Warna seragam dan alami: Umumnya berwarna putih alami, transparan, atau sedikit buram tergantung varietasnya. Warnanya cenderung seragam di seluruh butiran.
  • Butiran utuh dan seragam: Butirannya relatif utuh, tidak banyak patahan, dan ukurannya seragam (tidak bercampur butiran panjang, pendek, atau pecah).
  • Aroma khas: Memiliki aroma alami beras, ada yang harum seperti pandan atau wangi khas padi yang segar.
  • Tekstur nasi pulen: Setelah dimasak, nasi akan terasa pulen, tidak cepat basi, dan memiliki tekstur yang enak.
  • Sedikit kotoran: Kandungan kotoran seperti gabah, batu, atau menir (pecahan beras sangat kecil) sangat minim atau hampir tidak ada.
  • Kadar air optimal: Kadar air maksimal sekitar 14-14,5%, sehingga nasi lebih pulen.
  • Harga cenderung lebih tinggi: Sesuai dengan kualitasnya yang superior.


Beras Oplosan

Beras oplosan adalah beras yang dicampur dari berbagai jenis atau kualitas yang berbeda, seringkali dengan tujuan menipu konsumen dan mendapatkan keuntungan lebih. Campuran ini bisa berupa beras kualitas rendah dengan premium, beras lama dengan baru, beras subsidi dengan non-subsidi, atau bahkan beras rusak yang diproses ulang dan dicampur zat kimia berbahaya.

Ciri-ciri Beras Oplosan:

  • Warna tidak seragam: Dalam satu kemasan, bisa ditemukan butiran beras dengan warna yang berbeda-beda (putih cerah, kusam, kekuningan, atau bahkan terlalu putih mencolok karena pemutih).
  • Butiran tidak seragam: Ukuran butirannya bervariasi, ada yang panjang, pendek, utuh, dan banyak patahan.
  • Aroma aneh/tidak ada: Bau apek, menyengat, bau kimia, bau kapur, atau bahkan tidak berbau sama sekali.
  • Tekstur nasi lembek atau cepat basi: Nasi yang dihasilkan cenderung lembek, cepat basi, atau terlalu lengket/keras, tidak pulen.
  • Adanya benda asing: Saat dicuci, mungkin terlihat serpihan plastik, serbuk putih, atau partikel asing lainnya yang mengambang.
  • Harga tidak wajar: Terkadang harganya terlalu murah untuk jenis premium, atau terlalu mahal untuk jenis medium.
  • Label dan kemasan meragukan: Informasi produsen, tanggal produksi, atau SNI tidak lengkap/jelas, atau beratnya tidak sesuai dengan klaim kemasan (misalnya kemasan 5 kg tapi isinya kurang).


Bahaya Mengonsumsi Beras Oplosan:

  • Kerugian materil: Konsumen membayar mahal untuk kualitas yang sebenarnya rendah.
  • Risiko kesehatan: Terutama jika dicampur dengan zat kimia berbahaya seperti pemutih, pewangi buatan, atau pengawet. Dampaknya bisa berupa gangguan pencernaan, kerusakan organ, paparan zat karsinogenik (pemicu kanker), gangguan hormon, hingga cacat janin pada ibu hamil.
  • Kualitas gizi rendah: Beras oplosan umumnya memiliki kandungan nutrisi yang lebih rendah.


Itulah tips cara mengenali dan membedakan beras premium dan oplosan.  Penting untuk lebih teliti dalam memilih beras di pasaran. Semoga bermanfaat!

Waiting for action...