
Hidup sehat belakangan ini telah menjadi tren bagi kawula muda di Indonesia. Menyantap buah dan sayuran seakan menjadi hal wajib setiap hari bagi mereka. Untuk mengatasi rasa bosan, inovasi-inovasi makanan tentu perlu diterapkan agar menjalani hidup sehat tetap konsisten, salah satunya adalah dengan mengolah buah atau sayuran menjadi jus maupun smoothies. Berbicara tentang jus dan smoothies pasti erat dengan alatnya, yaitu juicer maupun blender. Kebanyakan orang masih menganggap juicer dan blender merupakan 2 alat yang sama karena memiliki fungsi yang sama juga. Walaupun memiliki fungsi yang sama sebagai food processor, juicer dan blender sebenarnya memilki perbedaan yang juga berpengaruh pada pemprosesan gizi dari buah dan sayuran.
Pada blog berikut ini akan dijelaskan 4 fakta lain ketika mengolah buah atau sayur dengan blender atau juicer yang mimin lansir dari selka.id.
1. Hasil produksi
Hasil akhir yang kita dapatkan dari mengolah buah dengan blender biasanya disebut smoothie. Ini disebabkan karena hampir semua bagian buah ikut terolah di sini sehingga hasil produksi relatif lebih banyak dan lebih kental. Anak-anak biasanya lebih menyukai jus smoothie karena tampilannya yang mirip es krim dan bisa ada tambahan es batu, susu, toping meses, dan sebagainya. Sedangkan jika menggunakan juicer, kita akan mendapatkan hasil produksi yang segar dengan konsentrasi nutrisi yang tinggi, atau biasa disebut juga sari buah murni.
2. Kandungan nutrisi
Saat kita membuat olahan jus buah dengan menggunakan juicer, maka kita akan mendapatkan ekstrak air dengan kandungan nutrisi yang lebih tinggi. Hal ini karena ampas buah akan dibuang oleh juicer dan menyisakan air dari buah yang disanalah banyak terkandung vitamin dan mineral. Tanpa adanya ampas buah, maka sistem pencernaan kita tidak akan bekerja lebih keras untuk menyerap nutrisi yang ada. Sedangkan saat kita mengolah jus dengan menggunakan blender, maka ampas buah yang banyak mengandung serat akan ikut masuk ke dalam tubuh. Serat atau fiber ini berfungsi untuk membantu memperlambat proses pencernaan di dalam tubuh. Inilah yang menjadi penyebab kenapa kita menjadi tidak mudah lapar setelah konsumsi jus buah yang di blender.
3. Kandungan gula
Saat kita membuat jus dengan cara diblender, maka jumlah produksi yang kita dapatkan akan lebih besar dibandingkan jika kita membuatnya dengan menggunakan juicer. Tentu saja ini karena kandungan serat yang ikut terolah oleh blender. Sedangkan pengolahan dengan menggunakan juicer memberikan hasil nutrisi yang lebih “penuh” karena tidak adanya tambahan serat. Namun harus disadari bahwa pada keduanya tetap dapat meningkatkan kandungan gula dalam darah secara signifikan.
4. Kandungan serat
Seperti yang sudah disebutkan pada tulisan diatas bahwa proses pengolahan dengan juicer tidak akan menghasilkan kandungan serat. Kandungan serat ini baru bisa didapatkan jika kita mengolahnya dengan memakai blender. Namun satu hal yang harus diketahui adalah bahwa serat bisa dibagi menjadi 2 macam, yaitu serat halus yang mudah larut dalam air dan serat kasar yang tidak mudah larut dalam tubuh. Serat yang halus biasanya terdapat pada buah-buahan seperti pepaya, melon, semangka, tomat atau mentimun. Buah-buahan yang memiliki kandungan serat halus inilah yang lebih baik diolah dengan menggunakan blender. Sedangkan buah-buahan dengan serat yang tidak mudah larut seperti nanas, apel, wortel lebih baik diolah dengan menggunakan juicer.
Nah, setelah tahu fakta mengenai perbedaan juicer dan blender kamu bisa menentukan untuk memilih membeli yang mana. Atau bisa juga membeli keduanya. Semoga bermanfaat!